Minggu, 28 Oktober 2012

Menikmati Mendoan Jumbo di Widara Payung

Pagi-pagi di sms ade, ngajakin ke pantai buat nurutin keinginan anak laki2nya yang berusia sekitar 5 tahun (ponakan gw namanya herlan) meluncur dari kosan banyumas ke kebasen, tidak sampai 30 menit aku sudah sampai, kemudian berangkatlah kami, adeku dan istrinya sama anak ke duanya (ahdan, sekitar sembilan atau sebelas bulan usianya, ehm aku lupa tepatnya), trus aku sama herlan sama cinta ( kelas 3 atau 4 sd,keponakanku lainnya). Menyusuri jalanan Gentasari yang di penuhi bangunan rumah2 yang megah dan sesekali melewati persawahan (dahulu daerah ini adalah produsen jamu terbesar di wilayah cilacap, namun belakangan ini produksi jamu tersebut di stop oleh pemerintah dikarenakan banyaknya pemalsuan jamu atau jamu yang di campuri obat-obatan kimia berbahaya), Sempat mampir ke rumah adik di Pucung (kroya) kemudian meluncur kembali menuju Pantai Widarapayung, Baru saja memesan tahu masak dan melepas anak2 nyebur ke ombak, ozan dan ali (keponakan yg lainnya lagi) nyusul dianter umi titi padahal masih ada Adit sama Sheila terus Wisnu yang ga ikut eh sama Nares juga, oia sebelumnya upload dulu tahu masaknya,

haha ga menarik ya? soalnya tinggal separo, oia sambil makan tahu masak tak lupa juga makan makanan khas widarapayung, ehm sebenarnya sih bukan khas widara payung, sejauh ini aku hanya bisa menemukannya di widara payung, namanya Yutuk...

bentuknya aneh, kepiting bukan, udang bukan tapi rasanya...mirip kedua-duanya,dimakan sama cangkangnya, ga keras koq, kayak cangkang udang aja. tapi ga boleh makan terlalu banyak ya, soalnya kalo makan terlalu banyak bisa menyebabkan jadi pusing, yah nikmat dunia memang adanya sedikit-sedikit, kalo terlalu banyak maka akan menjadi berkurang atau bahkan jadi hilang kadar nikmatnya,
oia yutuk biasa di jumpai dengan kemasan ini di pantai widara payung,

sambil sesekali memantau para keponakan yg pada nyebur di ombak, dan menikmati tahu masak dan yutuk serta segelas coffemix, si ibu pemilik warung bertanya, 
"ngga pake mendoan mas?"
"oh iya boleh, yang anget ya bu". haha satu yang terlupa ...yaitu mendoan, untung si ibu mengingatkan.
"iya mas ni ndadak nggoreng" jawabnya kemudian,
dan tidak sampai 15 menit...
te...


re...


reng...



mendoan pun terhidang, dan MasyaAllah....

Mendoannya besar sekali.....
lain kali kalo kesini saya mau bawa meteran, untuk mengetahui luasan mendoan super jumbo seperti ini,


hmm belum selesai ulasannya tpi udah dulu ya...udh ngantuk banget, besok reportase di lanjut lagi
, insyaAllah...